Artikel Masalah Sosial Tentang Kemiskinan
Kamis, 23 Juni 2016
Artikel Masalah Sosial Tentang Kemiskinan - Kemiskinan memang adalah pekerjaan besar
bagi pemerintah kita, tapi pekerjaan itu tidak pernah di prioritaskan
untuk mengurangi angka kemiskinan, berbagi cara telah di lakukan tapi
malah tidak dapat mengurus permasalahan ini.
Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.
Wajah kemiskinan Indonesia |
Berbagai upaya tersebut telah berhasil
menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta (40.1%) pada tahun
1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada tahun 1996. Namun, dengan terjadinya
krisis ekonomi sejak Juli 1997 dan berbagai bencana alam seperti gempa
bumi dan tsunami pada Desember 2004 membawa dampak negatif bagi
kehidupan masyarakat, yaitu melemahnya kegiatan ekonomi, memburuknya
pelayanan kesehatan dan pendidikan, memburuknya kondisi sarana umum
sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin menjadi 47,9
juta (23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5 tahun terakhir terlihat
penurunan tingkat kemiskinan secara terus menerus dan perlahan-lahan
sampai mencapai 36,1 juta (16.7%) di tahun 2004.
Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang dirancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
4.1 Faktor Penyebab Kemiskinan
Ternyata kemiskinan itu tidak terjadi
begitu saja melainkan memiliki faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
kemiskinan. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan dapat
dikategorikan dalam beberapa hal berikut ini :
A. Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global.
Yang perlu digaris bawahi di sini
adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan
produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas
berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu
pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan
per-kapita akan turun beriringan. Berikut beberapa faktor yang
mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:
1) Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
2) Politik ekonomi yang tidak sehat.
3) Faktor-faktor luar negeri, diantaranya:
4) Rusaknya syarat-syarat perdagangan
5) Beban hutang
6) Kurangnya bantuan luar negeri, dan Perang
B. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Faktor ini sangat penting dalam
pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos
kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM
yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa
dipertanggung jawabkan dengan maksimal
C. Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan di
suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan
pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi
logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena
kurangnya tenaga kerja ahli dan banyaknya pengangguran.
D. Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Hal ini selain menyulitkan akan
terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga
miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga.
Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.