Bahaya Tidur Mendengkur dan Cara Mengatasinya
Selasa, 12 Juli 2016
Bahaya Tidur Mendengkur dan Cara Mengatasinya - Mendengkur adalah suara yang ditimbulkan saat tidur karena adanya getaran jaringan pada saluran udara bagian atas. aMendengkur biasa terjadi pada > 3% anak-anak dan 32% dewasa. Seiring bertambahnya usia, timbulnya dengkuran saat tidur akan makin meningkat hingga hampir 50% manusia di atas 60 tahun mengalami hal tersebut. Umumnya, dengkuran lebih banyak terjadi pada saat menghirup napas (inspirasi).
Bahaya Tidur Mendengkur dan Cara Mengatasinya |
Timbulnya dengkuran merupakan salah satu gejala sindrom obstruktif apnea saat tidur. Pasien yang menderita sindrom tersebut akan mendengkur dengan keras terus-menerus karena mengalami henti napas saat tidur akibat jalan napas yang tersumbat.Meskipun demikian, sebagian penderita obstruktif apnea ada pula yang tidak mengalami dengkuran karena saluran udara mereka tidak beresonansi. Hal ini terutama terjadi pada pasien yang telah melakukan prosedur bedah saluran udara bagian atas untuk memperketat jaringan lunak didaerah tersebut. Selain kecurigaan adanya obstruktif apnea, orang yang mendengkur memiliki risiko lebih besar untuk terkena penyakit pembuluh darah.
Mendengkur tidak boleh diremehkan. Gangguan tidur yang dalam istilah kedokteran disebut sleep apnoea itu terjadi akibat penyempitan saluran pernafasan. Dalam kondisi tertentu, gangguan ini dapat berakibat kematian.
Pakar gangguan tidur dari Rumah Sakit St George Sidney Australia, Dr. Peter Cistulli, mengatakan, penyempitan saluran pernafasan mengakibatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh terhambat.
Pada tingkat tertentu bisa membuat pernafasan terhenti (obstructive sleep apnoea). Kondisi ini bisa terjadi berulang kali dengan durasi sekitar 10-60 detik. “Dalam semalam orang yang mendengkur bisa berhenti bernafas sesaat sebanyak 300 kali,” kata Cistulli.
Minimnya suplai oksigen membuat seluruh organ tubuh, termasuk jantung dan otak, bekerja keras menjalankan fungsinya. Itulah mengapa, mendengkur dalam jangka panjang bisa mengakibatkan berbagai penyakit berbahaya seperti hipertensi, stroke, dan jantung. Kadar oksigen yang fluktuatif dapat merusak lapisan sel dalam pembuluh darah.
Yang perlu diwaspadai adalah ketika suara dengkuran terdengar semakin keras, tiba-tiba berhenti, dan disusul hentakan nafas. Kondisi itu memacu organ tubuh, terutama jantung, bekerja lebih keras untuk memasok oksigen. “Dan, saat terbangun biasanya akan merasa sakit kepala dan linglung,” ujarnya.
Mengatasi dengkuran memang tak mudah. Namun, kita bisa meminimalkan gangguan itu dengan sejumlah Tips Mengatasi Kebiasaan Mendengkur:
1. Tidur Miring
Posisi tidur miring akan membuat aliran udara lebih lancar. Sementara tidur telentang atau tengkurap membuat organ pernafasan tertekan dan memicu dengkuran.
2. Kurangi Berat Badan
Berat badan berlebih menjadi salah satu faktor penyebab seseorang mendengkur. Lipatan lemak di sekitar leher membuat aliran udara terhambat. (BACA: Tahapan Cara Mengecilkan Perut Buncit Dengan Cepat)
3. Kurangi Konsumsi Alkohol
Minuman keras dapat melemahkan sistem saraf di bagian rahang dan tenggorokan yang dapat memicu suara dengkuran.
4. Berhenti Merokok
Racun yang terkandung dalam rokok memicu gangguan sistem pernafasan yang akhirnya memicu pola tidur mendengkur.
BACA JUGA :
5. Pakai Bantal Tinggi
Posisi kepala lebih tinggi dari badan membuat pernafasan menjadi lebih lancar dan mencegah terjadinya dengkuran.
Itulah Bahaya Tidur Mendengkur dan Cara Mengatasinya. Semoga dapat bermanfaat.. Wassalam..