Pasukan Hantu!! Pasukan Ini Yang Ditakuti Belanda Pada Zaman Penjajahan
Rabu, 20 Juli 2016
Pasukan Hantu!! Pasukan Ini Yang Ditakuti Belanda Pada Zaman Penjajahan - Halo sobat pengunjung setia Artikel Tutorial semuanya. Selamat
datang saya ucapkan diblog kebanggaan saya yang sederhana ini yaitu
www.artikelltutorial.blogspotcom. Blog ini akan selalu update setiap harinya
yang memberikan anda Informasi dan Artikel menarik, bukan hanya itu blog ini
juga berisi berbagai Tips dan Tutorial. Silakan simpan alamat blog www.artikelltutorial.blogspot.com
atau Anda bisa bookmark (masukan ke penanda) agar bisa mengunjungi lain waktu
ke blog ini dengan mudah."Prolog dari Artikel Tutorial sekaligus
salam kenal kepada pengunjung setia www.artikelltutorial.blogspot.com
semuanya".
Pasukan Hantu!! Pasukan Ini Yang Ditakuti Belanda Pada Zaman Penjajahan |
Pada zaman dahulu kala pada zaman penjajahan, prajurit Dayak umumnya hanya mengandalkan sumpit, sementara serdadu Belanda bersenjatakan senapan dengan teknologi mutakhir pada masanya. Namun, serdadu penjajah ternyata jauh lebih takut terkena anak sumpit ketimbang prajurit Dayak diterjang peluru.
Penyebab yang membuat pihak serdadu Belanda itu gentar adalah anak sumpit yang beracun yang digunakan suku Dayak. Prajurit Dayak mengolesi mata anak sumpitnya dengan getah pohon iren atau pohon ipuh sebelum mereka berangkat ke medan perang. Dalam kesenyapan, mereka beraksi melepaskan anak sumpit yang biasa disebut Damek.
Penyebab yang membuat pihak serdadu Belanda itu gentar adalah anak sumpit yang beracun yang digunakan suku Dayak. Prajurit Dayak mengolesi mata anak sumpitnya dengan getah pohon iren atau pohon ipuh sebelum mereka berangkat ke medan perang. Dalam kesenyapan, mereka beraksi melepaskan anak sumpit yang biasa disebut Damek.
Pasukan Hantu!! Pasukan Ini Yang Ditakuti Belanda Pada Zaman Penjajahan |
Tanpa tahu keberadaan lawannya, tiba-tiba saja satu per satu serdadu Belanda terkapar dan membuat sisa pasukan penjajah ini ketakutan dan lari terbirit-birit. Kalaupun sempat membalas dengan tembakan, dampak timah panas ternyata jauh tak seimbang dengan dahsyatnya anak sumpit beracun, karena tak sampai tiga menit setelah anak sumpit itu tertancap pada bagian tubuh mana pun, para penjajah yang awalnya kejang-kajang akan tewas ditempat. Bahkan, bisa jadi dalam hitungan detik mereka sudah tak bernyawa. Sementara, jika prajurit Dayak tertembak dan bukan pada bagian yang penting, peluru tinggal dikeluarkan. Setelah dirawat beberapa minggu, mereka pun siap berperang kembali.
BACA JUGA :
Penguasaan medan yang dimiliki prajurit Dayak sebagai warga setempat tentu sangat mendukung pergerakan mereka di hutan rimba.
Pasukan Hantu!! Pasukan Ini Yang Ditakuti Belanda Pada Zaman Penjajahan |
Tak hanya di medan pertempuran, sumpit tak kalah ampuhnya ketika digunakan untuk berburu. Hewan-hewan besar akan ambruk dalam waktu singkat. Biawak, Rusa, atau Babi Hutan tak akan bisa lari jauh.
Bagian tubuh yang terkena anak sumpit hanya perlu dibuang sedikit karena rasanya pahit. Uniknya, hewan tersebut aman jika dimakan. Baik hewan maupun manusia, setelah tertancap anak sumpit hanya bisa berlari sambil terkencing-kencing. Bukan sekadar istilah, dampak itu memang nyata secara harfiah. Orang atau binatang yang kena anak sumpit, biasanya akan kejang-kejang sambil mengeluarkan kotoran atau air seni sebelum tewas.
Tak hanya di medan pertempuran, sumpit tak kalah ampuhnya ketika digunakan untuk berburu. Hewan-hewan besar akan ambruk dalam waktu singkat. Rusa, biawak, atau babi hutan tak akan bisa lari jauh.
Bagian tubuh yang terkena anak sumpit hanya perlu dibuang sedikit karena rasanya pahit. Uniknya, hewan tersebut aman jika dimakan. Baik hewan maupun manusia, setelah tertancap anak sumpit hanya bisa berlari sambil terkencing-kencing. Bukan sekadar istilah, dampak itu memang nyata secara harfiah. Orang atau binatang yang kena anak sumpit, biasanya akan kejang-kejang sambil mengeluarkan kotoran atau air seni sebelum tewas.
Tak hanya di medan pertempuran, sumpit tak kalah ampuhnya ketika digunakan untuk berburu. Hewan-hewan besar akan ambruk dalam waktu singkat. Rusa, biawak, atau babi hutan tak akan bisa lari jauh.