Pengertian Agama
Kamis, 23 Juni 2016
Pengertian Agama - Menurut bahasa Indonesia, agama adalah sebuah sistem yang mengatur
keimanan atau kepercayaan dan peribadahan terhadap Tuhan serta kaidah
yang berkaitan dengan lingkungan dan pergaulan manusia. Agama bersumber
dari bahasa sansekerta yang maknanya “Tradisi”.
Kata lain yang menyatakan konsep ini adalah religi yang bersumber
dari bahasa latin yakni religio dan berakar terhadap kata kerja
re-ligare yang maknanya adalah “Mengikat kembali.” Artinya bahwa dengan
bereligi, maka mengikat dirinya terhadap tuhan.
Definisi Agama
id.wikipedia.org |
Definisi mengenai agama dipilih dari yang paling sederhana dan yang
meliputi. Maksudnya adalah definisi tersebut diharapkan tidak terlalu
longgar dan juga tidak terlalu sempit, tetapi bisa dikenakan terhadap
agama-agama yang telah di kenal selama ini melalui penyebutan nama-nama
tersebut.
Oleh karena itu untuk mengenal sebagai agama-agama maka butuh dicari
titik-titik kesamaan dan perbedaannya. Manusia mempunyai kekuatan atau
kemampua yang ada batasannya, pengakuan dan kesadaran atas keterbatasan
menjadikan keyakinan bahwa terdapat suatu hal yang luar biasa dari luar
dirinya.
Sesuatu yang luar biasa tentunya bersumber dari hal yang juga luar
biasa. Sumber yang luar biasa tersebut beragam, tergantung pada bahasa
manusia itu sendiri. Contohnya, Tuhan, Dewa, Syang-ti,
God, Kami-Sama
dan lain sebagainya.
Hal tersebut bisa juga menyebutkan sifatnya saja seperti Yang Maha
Kuasa, De Weldadige, Ingkang
Murbeng Dumadi dan lain sebagainya.
Keyakinan tersebut mengantar manusia untuk mendekat kepada Tuhan dengan menghambakan dirinya, yakni:
- Menerima seluruh ketetapan atau kepastian yang menimpa dirinya dan lingkungannya bersumber dari Tuhan.
- Taat atas segala ketetapan, hukum, aturan dan lainnya yang diyakini bersumber dari Tuhan.
Dengan seperti itu di dapatlah keterangan atau pengertia yang jelas
bahwasanya agama adalah penghambaan manusia terhadap Tuhannya. Di dalam
pengertian agama ada tiga unsur, yakni manusia, penghambaan dan Tuhan.
Oleh karena itu suatu paham maupun ajaran yang merupakan ketiga unsur
pokok tersebut bisa disebut agama.
Definisi Agama Menurut Para Ahli
Para ahli membedakan agama baik sebagai agama universal yang mencari
penerimaan di penjuru dunia dan aktif mencari anggota yang baru, agama
atau etnis dimaknai sebagai kelompok etnis tertentu dan tanpa mencari
orang baru untuk bertaubat dari agamanya.
Selain itu menolak perbedaan, menunjukkan bahwa setiap praktek agama apapun mereka haruslah berfilosofi.
Pad abad ke 19 dan ke 20, praktek akademik dari perbandingan sebuah
agama membagi keyakinan agama ke kategori yang dimaknai secara filosofis
disebut “Agama-agama dunia”.
Akan tetapi para sarjana akhir-akhir ini
berpendapat bahwa tidaklah setiap agama harus dipisahkan oleh eksklusif
dan filosofis.
Terlebih lagi bahwa utilitas menganggap praktek untuk filsafat
tertentu, bahkan merujuk kapada praktek-praktek agama tertentu. Sosial
di alam dan tidak budaya, politik, yang terbatas.
Berikut akademis yang mengajarkan tentang subjek yang membagi agama atas tiga kategori:
- Agama-agama dunia, yakni istilah yang mengarah pada suatu yang transkultural.
- Agama pribumi, yakni istilah yang mengarah kepada sesuatu yang lebih kecil, budaya atau kelompok agama tertentu.
- Gerakan keagamaan baru, yakni sesuatu yang mengacu pada agama yang baru dikembangkan.
Fungsi Agama Terhadap Kehidupan
Terdapat beberapa sebab mengapa agama sangat penting terhadap kehidupan manusia, diantaranya sebagai berikut:
- Karena agama termasuk pokok atau dasar moral.
- Karena agama termasuk petunjuk sebuah kebenaran.
- Karena agama termasuk dasar informasi mengenai masalah metafisika.
- Karena agama adalah suatu bimbingan ruh terhadap manusia baik suka maupun duka.
Semenjak manusia lahir ke dunia dalam keadaan tak berdaya dan lemah serta tidak tahu apapun. (Q.S. An Nahl: 78)
Alloh mengeluarkan manusia dari rahim ibunya dalam kondisi tidak
mengetahui suatu apapun. Dia menciptakan untukmu penglihatan,
pendengaran serta hati. Akan tetapi tidak banyak diantara mereka yang
bersyukur.
Dalam kondisi seperti itu, manusia selalu dipengaruhi berbagai macam
rayuan serta godaan, rayuan tersebut datang dari dalam maupun dari luar
diri manusia. Terdapat dua bentuk rayuan pada manusia, yakni:
- Rayuan yang mengantarkan manusia ke dalam sebuah kebaikan. Hal ini sesuai dengan istilah Al Ghazali di dalam bukunya Ihya Ulumuddin atau disebut dengan malak Al Hidayah, yakni energi yang menyeret atau menarik manusia kepada suatu hidayah.
- Rayuan yang mengantarkan manusia kepada sebuah kejahatan, dalam bukunya Al Ghazali disebut dengan Malak Al Ghiwayah, yakni energi yang berusaha mengantarkan manusia ke sebuah kejahatan. Maka dari sinilah tata letak fungsi agama dalam suatu kehidupan manusia. Kesimpulnya adalah membawa manusia ke jalan kebaikan dan menghindarkan dari jalan keburukan.