BRI Kembangkan Inovasi Satelit Untuk Dukung Perbankan Nasional
Kamis, 23 Juni 2016
BRI Kembangkan Inovasi Satelit Untuk Dukung Perbankan Nasional - Era digital menuntut dunia perbankan terus menciptakan teknologi demi
memberikan kemudahan akses bertransaksi dan pelayanan untuk nasabah.
Ketatnya persaingan di industri perbankan, membuat kehadiran
infrastruktur teknologi yang handal dirasa mutlak.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hendak menghadirkan tonggak
sejarah baru di dunia perbankan Indonesia. Bank BUMN ini pada tanggal 19
Juni 2016 dini hari waktu Indonesia telah mengorbitkan satelit yang
diberi nama BRIsat. Terpilihnya satelit diharapkan menjadi penopang
operasional yang strategis untuk menciptakan bisnis dan pelayanan
perbankan, khususnya dari BRI untuk nasabah dan masyarakat secara
berkesinambungan.
 |
| Keberhasilan peluncuran Satelit BRI. ©2016 Merdeka.com |
BRIsat merupakan satelit pertama di dunia yang dipunyai sekaligus
dioperasikan oleh bank. Gagasan cemerlang ini pertama kali dirumuskan
pada tahun 2013. Pada 28 April 2014, tanda tangan untuk kontrak proyek
satelit resmi dibubuhkan di atas lembar kerja sama antara BRI dengan
SS/L (Space System/Loral) dari Amerika. Proses manufaktur memerlukan
tempo 25 bulan dan tepat tanggal 19 Juni 2016 dini hari waktu Indonesia
mendatang BRIsat telah diorbitkan.
Peluncuran BRIsat dilangsungkan di Kourou, Guyana Perancis untuk
kemudian memulai proses pengorbitan. Destinasi utamanya adalah orbit
geostasioner pada slot 150.5 Bujur Timur. Satelit komunikasi ini
dijadwalkan meluncur dengan roket Ariane 5 milik perusahaan penerbangan
antariksa Perancis, Arianespace.
Segala persiapan operasional telah dilakukan guna mendukung
kelancaran misi luar biasa ini. Bahkan, BRI telah mendirikan sebuah
stasiun pengendali atau ground station di kawasan Ragunan dan Tabanan
untuk memantau jalannya pelepasan BRIsat ke orbit.Pengoperasian BRIsat
juga dilakukan sepenuhnya oleh generasi muda terbaik Indonesia.
Keseluruhan, terdapat 53 awak yang mengoperasikan dan mengelola 45
transponder yang ada. (Merdeka.com)